www.seru.club - Apasih jenglot itu?, Bagaimana sih Ritual Menarik Jenglot atau
Cara menangkap Jenglot?, dan apa saja kegunaan dan khasiat jenglot, pokoknya dipostingan ini, semuanya akan di bahas secara lengkap tentang
mitos dan fakta tentang jenglot yang
dihumpun dari berbagai cerita dan pengalaman dari teman-teman saya,
blog lama saya dan juga dari sumber lainnya. check it out..!!
Jenglot adalah makhluk ‘jadi-jadian’ murni dari wujud aslinya yang
abstrak, mistis dan supranatural. Jenglot itu perwujudan jasmani jin
(setan) yang asalnya mustahil diraba, disentuh atau dipandang secara
kasat mata manusia. Kecenderungan jin mengubah wujud, tak lepas dari
permintaan paranormal yang menemui dan ‘melobinya’.
Biasanya, paranormal lebih dulu memenuhi sejumlah permintaan ‘unik’.
Misalnya, harus menyediakan darah segar hewan, tulang belulang hewan
gorengan bekas dimakan, kotoran hewan, kemenyan (dupa) yang dibakar atau
sisa-sisa makanan manusia setiap hari untuk makanan si jenglot. Ada
jenglot yang menuntut darah segar manusia, tapi makanan favorit jenglot
adalah darah segar hewan dan bau kemenyan dibakar yang berbau wangi.
Pada dasarnya, jenglot menyukai tempat gelap (remang-remang). Aktivitas
jenglot akan kelihatan nampak di malam hari sampai sebelum fajar Shodiq
(Subuh) tiba (sekitar pukul 04.00 WIB). Jika suara ayam berkokok di pagi
hari (sekitar pukul 03.00 WIB), segenap jin (jenglot) akan mengakhiri
aktivitas kehidupannya. Intinya, tenggang waktu antara matahari terbenam
hingga terbit di pagi hari, adalah masa-masa rutinitas kehidupan
jenglot.
Menangkap Jenglot
Cara menangkap jenglot idaklah mudah, untuk memudahkan proses penangkapn
jenglot, menangkap jenglot haruslah dilakukan pada pagi hari, sekitar
pukul 01:00 - 02.00 WIB, atau masa-masa di mana para jenglot sibuk
mencari makan. Pendekatannya lewat semedi, yang harus mengorbankan
ideologi keagamaan. Misalnya, kewajiban salat lima waktu harus
ditinggalkan, larangan mengakui Al Quran sebagai kitab suci, larangan
menyentuh air untuk mandi dan wudhu, larangan menyembelih binatang
dengan menyebut nama Tuhan, harus menyebut nama seorang jin atau juga
diperintah membaca mantera syirik.
Jenglot berkelamin wanita lebih mudah ditangkap bila yang menangkapnya
paranormal laki-laki. Sebaliknya, paranormal wanita lebih disukai
jenglot jantan (laki-laki). Perbedaan gender ini mempercepat komunikasi
paranormal dan jenglot. Bahkan, bila si jenglot timbul rasa ‘cinta’,
proses ‘evakuasinya’ sangat mudah.
Bisa saja jenglot itu di kemudian hari mendatangkan persoalan bagi si
penangkap dan keluarganya. jenglot adalah makhluk mistis yang butuh
makanan. Lalu dia ‘menebeng’ makan di rumah Yang menangkapnya. Bila
perkiraan ini benar, Admin www.seru.club dapat pastikan, jenglot itu
sudah berumur tua dan tidak mampu bersaing mencari makanan. Solusinya,
memanfaatkan si penangkap untuk menyediakan makanan setiap hari.
Imbalannya, dia berubah wujud dari jasmani immateri menjadi jasmani
materi (jenglot) yang dapat dilihat dan ditonton secara kasat mata.
Dendam Jenglot
Pada Hakikatnya hidup jenglot adalah di alam immateri (gaib). Kalau ada
jenglot yang menampakkan diri dalam kehidupan alam nyata manusia akan
menimbulkan spekulasi terhadap si jenglot dan paranormal yang
menghadirkannya (menangkapnya). Bagaimana mungkin jenglot bisa terjadi?
Yang lucu, akhirnya lahir statemen kultusasi terhadap si dukun. Betapa
’saktinya’ dan beraninya si dukun.
Penampakan jenglot di dunia materi dipicu sebuah
kesepakatan dan perjanjian
‘empat mata’ non-formal antara dukun dan jenglot. Jenglot adalah pihak
yang sering kali melanggar perjanjian yang dibuat. Si paranormal
dipastikan tidak dapat berbuat apapun untuk menuntut jenglot yang
‘mengkhianatinya’.
Namun jika si penangkap (paranormal) yang mengingkari kesepakatan atau
perjanjian itu, maka si jenglot akan menuntut balas dengan cara-cara
halus sebagai metode penyiksaan atau pembunuhan terhadap dukun atau
keluarganya. Biasanya, si jenglot menghilang dan berubah wujud ke
aslinya, lalu masuk ke dalam tubuh si dukun dan menyakitinya dengan
sejumlah penyiksaan.
Yang umum, jenglot menusuk-nusuk tubuh dengan paku, silet, besi, jarum
atau alat siksa yang ada. Sering kali kita jumpai, ada orang, melalui
rontgen, ditemukan di dalam tubuhnya jarum, silet, paku dan lainnya. Ini
adalah perbuatan santet, teluh, tenung atau sihir yang pelakunya adalah
jin atau jenglot yang masuk ke dalam tubuh orang itu.
Tensi kemarahan jenglot (jin) lebih tinggi dari pada tensi kemarahan
yang muncul dari manusia. Manusia diciptakan Tuhan dari unsur tanah,
sedang jenglot diciptakan Tuhan dari unsur api. ‘Over’ tingginya suhu
tensi kemarahan dalam diri setiap jenglot dapat dimaklumi dari asal-usul
penciptaannya, yaitu api.
jenglot itu akan berbahaya apabila tidak dirawat dengan baik.
Lebih Baik Dijauhi Saja
Mempertontonkan jenglot kepada khalayak umum bukan sesuatu yang
melanggar ‘adat istiadat’ jenglot. Namun, penempatan jenglot di tempat
yang terang benderang merupakan sebuah pelanggaran ‘tata krama’ kultural
sosial kaum jenglot yang identik dengan dunia malam. Masalahnya, kalau
malam hari para jenglot berkeliaran (dugem .. hehe). Tak mustahil warga
yang menyaksikan penampakan salah satu jenglot di malam hari, diganggu
atau dirasuki oleh jenglot lain.
Di zaman Rasulullah SAW, ada jenglot yang mengganggu salah satu isteri
sahabat Rasulullah SAW. Ketika sahabat itu pulang dari medan perang, dia
melihat isterinya berdiri di depan pintu sambil berteriak ketakutan,
meminta tolong, karena ada ular besar di rumahnya.
Sahabat itu menghunus pedang dan berkelahi dengan si ular, yang ternyata
sosok jenglot. Keduanyapun meninggal dunia.
Lalu, Rasulullah SAW bersabda,“Mintalah ampun, khususkan untuk Saudara
kita ini! Dia tidak tahu, bahwa yang dia lawan adalah ular jenglot,
bukan ular sesungguhnya.” Untuk itu, sebaiknya jenglot dijauhi, tidak
usah diganggu atau ditangkap hanya untuk kepentingan komersial,
pajangan, aksesori atau tontonan belaka. Kita punya dunia yang berbeda
dengan mereka. Mbah Lamidi sebaiknya membiarkan jenglot hidup bebas di
alamnya. Al-Faqiru ila ‘afwi Robbihi
Jadi intinya jenglot itu berbahaya, karena
jenglot bahaya lebih baik di jauhi saja.
Khasiat dan Kegunaan Jenglot
Kegunaan dan Khasiat Jenglot memilki berbagai perspektif yang berbeda
dari setiap orang tentang kegunaannya, di samping memang dia memilki
fungsi berbeda yang dapat digunakan oleh pemiliknya. Barang-barang
seperti ini dikategorikan sebagai benda unik, antik, dan misterius,
bahkan terkadang dianggap sebagai benda yang dapat mendatangkan
keuntungan dan kekuatan bagi pemiliknya. Bahkan katanya sebagian orang
dapat mendatangkan kekayaan.
Hal ini juga termasuk pengaruh orang Indonesia yang masih mempunyai
tradisi tahayul dalam dirinya, sehingga mengagungkan benda-benda
tersebut. Padahal bagi orang yang beragama, rezeki dan segala kehidupan
ini ada yang mengatur, yakni Allah yang Maha kuasa dengan usaha yang
halal bukan dengan mempercayai benda-benda yang berakibat pada
kesyirikan kepada Allah.
Namun dalam hal ini tidak semua orang yang mencari benda tersebut
dikategorikan sesat atau syrik. Karena ada di antara mereka yang justru
berusaha membongkar klenik-klenik dalam benda tersebut dengan mencari
pada sektor sejarah, mereka ini biasanya disebut sebagai budayawan.
Apa itu Khodam Jenglot?
Khodam Jenglot biasa diartikan sebagai suatu barang antik. Benda ini
berupa miniatur mumi yang kemudian memilki keanehan yakni pada rambut
dan kukunya yang walaupun sudah berumur ratusan tahun tetap terus
tumbuh.
Untuk kegunaannya sendiri masih simpang-siur, ada yang mengatakan bahwa
kegunaannya adalah untuk persugihan. Ada juga yang tidak
menspesifikasikan gunanya pada satu atau beberapa kegunaan, namun
mengatakan bahwa dapat digunakan dalam segala hal, termasuk dalam hal
mencari rezeki dan kekayaan.
Dampak Percaya Khodam Jenglot
Kehidupan yang dijalani oleh manusia ini memang memiliki keragaman latar
belakang antara satu dengan yang lainnya. Ada yang hidup serba
berkecukupan dan ada pula yang hidup serba kekurangan.
Seharusnya antara yang kaya dan miskin harus saling menolong dan harus
selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah. Namun banyak
juga orang yang terjebak pada sikap salah dengan memercayai benda-benda
tertentu dapat mendatangkan keuntungan. Termasuk dalam hal ini
mempercayai kegunaan Khodam Jenglot yang dapat menjadikannya kaya. Tentu
ini akan memiliki dampak yang signifikan bagi orang tersebut.
Apa saja dampaknya?.. Berikut dampak yang ditimbulkan
- Dari segi agama: dia termasuk orang syirik karena mempersekutan Allah dengan sesuatu yang lain.
- Dari segi psikologi: dia akan menjadi orang yang ambisius yang akhirnya meruntuhkan reputasinya.
- Dari segi sosial: cenderung antipati dan tidak mau usaha, karena mengharapkan berkah dari benda tersebut.
Silakan Anda memilih sendiri mana jalan yang Anda pilih dalam kehidupan ini
Mitos Tentang Jenglot
Tidak dapat disangkal hingga saat ini di masyarakat Indonesia masih
melekat dan percaya dengan segala hal yang berbau mistis dan gaib. Sudah
banyak kasus warga diresahkan dengan isu kemunculan makhluk gaib, salah
satunya yakni sering ditemukan makhluk gaib berukuran kecil, jenglot.
berikut mitos seputar jenglot yang di kutip dari merdeka.com
1. Jenglot berasal dari petir
Ada sebuah mitos tentang asal-usul jenglot, makhluk yang berusia ratusan
tahun, dengan postur tubuh kecil, wujudnya seperti mummy dengan ukuran
panjang 5 hingga 10 cm. Makhluk dengan ciri khas tubuh mirip tubuh
manusia yang kurus kering seperti mummy, itu berasal dari petir.
Menurut seorang paranormal dari semarang, jenglot katanya bersal dari
petir yang dipegang oleh seorang wali bernama Syekh Maulana Malik
Ibrahim, Sunan Ampel dan Sunan Giri. Ketiga wali itu menganggap petir
kurang ajar karena menyambar-nyambar saat mereka berjalan.
Petir itu kemudian ditangkap dan disabdo. Secara fisik dia menjadi jenglot berbentuk manusia, tapi sebenarnya dia itu jin.
2. Jenglot mahluk hidup di tengah hutan
Mitos lain, jenglot yang banyak ditemukan di beberapa wilayah di
nusantara, misalnya Jawa, Kalimantan dan Bali, dipercaya memiliki
kekuatan mistis dan memakan darah manusia. Masyarakat Indonesia meyakini
jenglot sebagai makhluk yang memiliki kekuatan mistis dan dapat
mengundang bencana.
Wikipedia berbahasa Indonesia menulis jenglot ini hidup di hutan
belantara penuh dengan pohon raksasa tempat persembunyiannya. Karena
bentuknya kecil, makhluk ini berjalan lambat. Jenglot hanya mampu keluar
di malam hari karena tak ada binatang buas dan manusia yang akan
mengganggunya dan menyebabkan kepunahan.
Dalam mitos jenglot dianggap memiliki kekuatan mistis. Namun secara
medis, jenglot didefinisikan sebagai bukan makhluk hidup setelah
diteliti oleh Tim Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Melalui foto sinar Rontgen, tidak ditemukan unsur tulang di tubuhnya,
namun yang mengejutkan justru diperoleh dari penelitian DNA lapisan
kulit jenglot yang mengelupas ternyata mirip manusia.
3. Jenglot itu benda mati tapi punya daya spiritual hidup
Beberapa literatur menyebut bahwa jenglot ditemukan saat sejumlah
paranormal alias dukun melakukan tirakat di Wlingi, Jawa Timur tahun
1972. Mereka kemudian mendapatkan jenglot tersebut.
Temuan yang dipamerkan waktu itu ada empat, salah satunya disebut
sebagai jenglot, berjenis kelamin lelaki dan konon pula bisa membantu
mengamankan pemiliknya dari segala macam bahaya.
Jenglot sendiri diyakini adalah benda mati, alias bukan makhluk hidup.
Meski jenglot bukan makhluk hidup, tetapi daya spiritual jenglot tetap
hidup. Karenanya jenglot harus tetap diberi makan oleh orang yang
memilikinya.
Makanan jenglot sendiri adalah darah manusia, tetapi tidak sembarang
darah melainkan hanya darah golongan O dan AB dan juga minyak wangi.
4. Ada jenglot jelmaan petapa
Ada pendapat lain, jenglot pada masa ribuan tahun lalu adalah seorang
petapa yang tengah mempelajari ilmu Bethara Karang. Ilmu Bethara Karang
diyakini sebagai ilmu keabadian. Artinya, setiap orang yang memiliki
ilmu tersebut akan hidup abadi di dunia.
Setelah itu, sang petapa menjadi emosional dan merasa sebagai jawara.
Tak pelak, tubuhnya pun menyusut hingga akhirnya mengecil. Empat taring
kemudian tumbuh memanjang, tak sebanding dengan lebar mulutnya.
Namun, akibat kutukan itu jasad jenglot tidak diterima di dunia
sedangkan rohnya tidak diterima di akhirat, maka roh tersebut seperti
terpenjara dalam jasad kecil itu.
Fakta Penelitian Tentang Jenglot
Namun benarkah makhluk gaib ini jelmaan manusia? Penelitian soal makhluk
gaib berukuran kecil ini pernah dilakukan oleh sejumlah peneliti tanah
air. Lalu bagaimana hasilnya? Berikut fakta-fakta terkait penelitian
soal jenglot:
1. Kulit jenglot memiliki karakteristik DNA seperti manusia
Djaja Surya Atmaja PhD, dari Universitas Indonesia selaku pihak yang
berkesempatan meneliti makhluk fenomenal ini berhasil menemukan fakta
yang mencengangkan. Hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa contoh kulit
jenglot yang diperiksa memiliki karakteristik sebagai DNA
(deoxyribosenucleic acid) manusia.
“Saya kaget menemui kenyataan ini,” kata Djaja, doktor di bidang DNA forensik lulusan Kobe University, Jepang, 1995.
Tetapi pada saat itu dia menolak anggapan seolah dirinya mengakui
jenglot sebagai manusia. Karena bisa saja penyelidikannya meleset karena
sampelnya terkontaminasi.
“Misalnya, kulit jenglot sebelumnya terkena olesan darah manusia,” katanya.
2. Jenglot tak memiliki struktur tulang
Sementara itu, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Budi Sampurna
DSF di bagian Forensik RSCM, didapat bahwa jenglot tidak memiliki
struktur tulang. Hasil rontgent yang disaksikan puluhan wartawan,
paramedis, mahasiswa praktik, ketika itu ternyata hanya menampilkan
bentuk struktur menyerupai penyangga dari kepala hingga badan.
Hal ini membantah anggapan awam bahwa jenglot adalah jelmaan manusia
yang juga memiliki tulang seperti halnya manusia pada umumnya.
Penelitian ini juga membantah anggapan jika jenglot berasal dari manusia
yang berubah bentuk dan mengecil.
3. Tidak memiliki jaringan kuku dan empat gigi
Hendra salah seorang yang mengoleksi jenglot sempat menolak koleksinya
tersebut untuk dibedah dan diteliti dengan alasan jasad Jenglot akan
rusak. “Akibatnya nanti tidak baik bagi kita semua,” katanya. Namun
akhirnya dia bersedia koleksinya untuk dibedah.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, didapat informasi bahwa selain jenglot
tak memiliki struktur tulang, jenglot juga tidak ditemukan jaringan kuku
dan empat gigi. “Ada bagian jaringan serupa daging, namun kita belum
bisa memastikan apakah itu daging atau bahan lainnya,” kata Muh Ilyas,
anggota tim forensik yang ikut membedah jenglot.
4. Jenglot tidak memiliki struktur seperti manusia
Beberapa anggapan yang berkembang di masyarakat merujuk bahwa jenglot
bisa dikatakan jelmaan manusia. Namun hasil tersebut tidak valid dan
masih perlu penelitian yang lebih jauh.
Hal tersebut dikemukakan oleh Dokter Budi Pramono, yang meragukan hasil
penelitian bahwa jenglot itu hidup. Dia beranggapan bahwa jenglot tak
memiliki kelengkapan organ sebagai makhluk.
“Makhluk hidup itu perlu makan dan bernapas. Lalu strukturnya perlu
tulang, jantung, paru, dan lain-lain. Jenglot tak mempunyai itu semua,”
katanya. Dia juga menganggap jenglot seperti karya mistik lainnya yang
tak mengandung tantangan ilmiah.
Demikianlah artikel tentang misteri dan fenomena jenglot, semoga dapat menambah wawasan kita semua